MENGENAL AL-QUR`รN
(Terminologi dan Fungsi)
oleh Mahlail Syakur Sf.
A. AL-QURโAN DAN BEBERAPA NAMANYA
Menggagas al-Qur`รขn berarti mengajak pembaca untuk memahami wahyu terakhir yang hingga kini masih menuntut perhatian banyak kalangan untuk mengkajinya. Sebagai umat Islam tentu kita telah mengerti dan mengenal wahyu yang diturunkan kepada nabi terakhir, Muhammad saw. ibn โAbd Allรขh, yakni al-Qur`รขn. Namun kita perlu mengenal Iebih dekat lagi akan hakekatriya.
- Apakah al-Qur`รขn itu hanya sekadar bacaan, ataukah juga merupakan pedoman bagi orang beriman, atau bagi seluruh ummat manusia?
- Bagaimanakah Ia diturunkan?
- Nama apakah yang sebenarnya paling sesuai baginya?
- Untuk apa ia diturunkan? Bagaimana kita harus mengetahui dan mempelajarinya?
1. Pengertian al-Qur`รขn
Ditinjau dari segi bahasa, secara umum diketahui bahwa kata al-Qurโรกn (ุงููุฑุงู) berasal dari kata Qara`a (ูุฑุฃ) yang merupakan isim musytaq dengan bentuk fiโil mudlariโnya adalah yaqra`u (ููููุฑุฃ) dan mashdarnya adalah qirรข`ah (ููุฑุงุกุฉ) dan qur`รขn (ููุฑูุขู) dengan arti bacaan.
Ditinjau dari segi bahasa, secara umum diketahui bahwa kata al-Qurโรกn (ุงููุฑุงู) berasal dari kata Qara`a (ูุฑุฃ) yang merupakan isim musytaq dengan bentuk fiโil mudlariโnya adalah yaqra`u (ููููุฑุฃ) dan mashdarnya adalah qirรข`ah (ููุฑุงุกุฉ) dan qur`รขn (ููุฑูุขู) dengan arti bacaan.
Kata tersebut juga disinyalir bersinonim dengan kata al-jamโu (ุงููุฌูู
ูุน) dan al-dlammu (ุงูุถูู
ู) yang berarti โmengumpulkanโ atau โkumpulanโ.
Menurut Mannaโ al-Qathan, kata qurโรฃn pada dasarnya bisa diartikan sebagai mengumpulkan huruf-huruf (ahruf, ุฃูุญูุฑูู) dan kata-kata (alfรขdh, ุฃูููููุงุธ) dalam suatu bacaan secara baik. Sedangkan kata al-Qurโรขn yang dipakai sebagai nama bagi wahyu terakhir, menurut asalnya adalah searti dengan kata al-qirรข`ah (ุงููููุฑุงุกุฉ), yang merupakan salah satu bentuk mashdar dari kata qara`a (ูุฑุฃ)[1] yang searti dengan kata tilรขwah (ุชููุงูุฉ).
Di samping itu masih ada lagi bentuk mashdar dari lafadh qara`a ini, yaitu qur` (ููุฑูุกู) yang ditulis tanpa alif dan nun yang mengikuti bentuk standar (wazan fiโil) fiโil madli faโala (ูุนู). Dengan demikian kata qara`a mempunyai tiga wazan (bentuk/ shighat) mashdar, yakni Qur`รขn (ููุฑูุขู), qirรข`ah (ููุฑุงุกุฉ) dan qur` (ููุฑูุก).
Pandangan Para Ahli tentang kata al-Qur`รขn
Di samping itu masih ada lagi bentuk mashdar dari lafadh qara`a ini, yaitu qur` (ููุฑูุกู) yang ditulis tanpa alif dan nun yang mengikuti bentuk standar (wazan fiโil) fiโil madli faโala (ูุนู). Dengan demikian kata qara`a mempunyai tiga wazan (bentuk/ shighat) mashdar, yakni Qur`รขn (ููุฑูุขู), qirรข`ah (ููุฑุงุกุฉ) dan qur` (ููุฑูุก).
Pandangan Para Ahli tentang kata al-Qur`รขn
Para โUlama masih berbeda pendapat dalam memberikan interpretasi harfiah sebagai keterangan di atas. Di antara mereka yang menjelaskan sebagai berikut adalah:
a. Al-Syafiโi; Kata al-Qur`รขn bukan bentuk isim mahmuz dari kata qara`a (ูุฑุฃ) sebagai kata-kata lainnya, tetapi merupakan isim โรขlam yang dikhususkan (spesialisasi) sebagai nama bagi Kalam Allรขh yang terakhir untuk nabi sekaligus rasul terakhir.
a. Al-Syafiโi; Kata al-Qur`รขn bukan bentuk isim mahmuz dari kata qara`a (ูุฑุฃ) sebagai kata-kata lainnya, tetapi merupakan isim โรขlam yang dikhususkan (spesialisasi) sebagai nama bagi Kalam Allรขh yang terakhir untuk nabi sekaligus rasul terakhir.
Kata al-Qur`รขn tidak perlu diartikan atau dicari maknanya secara hermeneutik sebagaimana kata Injil sebagai nama bagi Kitab Nabi Isa as. dan Taurat sebagai nama bagi Kitab Nabi Musa as.
b. Al-Farra` (wft. 207 H.); Kata al-Qurโรขn merupakan kata pecahan (musytaq) dari kata qarรฃ-in (ููุฑูุงุฆูู) yang merupakan bentuk jamaโ dari kata qarinah (ููุฑููุฉ) yang berarti โalasanโ atau โbuktiโ (indikator).
c. Al-Zajjaj (wft 311 H.) menyatakan, bahwa kata al-Qur`รขn yang ditulis dan dibaca tanpa hamzah itu hanya karena alasan untuk meringankan bacaan bagi bangsa Arab (ketika itu) atau yang dikenal dengan terma takhfif (ุชุฎููู).
d. Al-Lihyani menyatakan, bahwa kata a1-Qurรฃn merupakan bentuk mashdar dari kata qara`a (ูุฑุฃ) sebagaimana bentuk kata rujhรฃn (ุฑูุฌูุญุงู) dan ghufrรขn (ุบูููุฑุงู) yang berfungsi sebagai kata isim dengan fungsi makna sebagai isim mafโul (ุงุณู ู ูุนูู). Maka dengan demikian kata al-Qur`รขn mempunyai arti โyang dibacaโ, yakni sesuatu yang senantiasa menjadi bacaan bagi siapa pun yang mencintainya, baik dalam shalat maupun lainnya.
e. Al-Asyโari (wft. 324 H.), seorang ahli dan perintis ilmu Kalam memberikan pandangan bahwa kata al-Qur`รขn itu tidak berhamzah, karena kata tersebut merupakan bentuk kata yang musytaq (kata bentukan atau pecahan) dari kata qarana (ููุฑูู) yang berarti โmenggabungkanโ atau โmembersamakanโ. Hal mana al-Qur`รขn memang merupakan rangkaian ayat-ayat dan atau surat-surat yang terhimpun dalam satu mushhaf.
f. al-Zarkasyi juga tidak ketinggalan dalam hal mi. Beliau menyatakan bahwa kata al-Qurโรขn adalah lafadh musytaq dari kata al-Qar`u (ุงููููุฑูุก) yang searti dengan kata al-Jamโu (ุงูุฌู
ุน), yang berarti โhimpunanโ atau โkumpulanโ. Pengertian ini beliau angkat dari kenyataan, bahwa kebiasaan orang Arab adalah mengucapkan ungkapan ููุฑูุฃูุชู ุงููู
ูุงุกู ููู ุงููุญูููุถู (Saya mengumpulkan air dalam telaga). Demikian pula halnya yang ada pada kata al-Qur`รขn, yang memang merupakan kumpulan isi dan buah dari kitab-kitab yang telah diturunkan sebelumnya. Kecuali itu al-Qurรฃn juga menghimpun berbagai macam ilmu. Kiranya pemikiran ini sejalan dengan firman Allรขh SWT. dalam surat al-An'am ayat 38:
.... ู
ูุง ููุฑููุทูููุง ููู ุงููููุชูุงุจู ู
ููู ุดูููุกู ุซูู
ูู ุงูููู ุฑูุจููููู
ู ููุญูุดูุฑูููู
(.โฆ Tiadalah Kami alpakan sesuatu pun di dalam al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan)
g. Shubhi al-Shalih dalam hal ml hanya memberikan penilalan, bawa pendapat yang paling kuat adalah yang menyatakan bawa kata al-Qurโรขn merupakan bentuk mashdar sebagai sinoim dari kata qirรข-`ah (ููุฑุงุกุฉ) yang berarti bacaan. Beliau menambahkan, bahwa lafadh qara`a (ูุฑุฃ) yang semakna dengan lafadh talรข - yatlu (ุชูููู - ููุชูููู) itu berasal dari bahasa Arami, dan kata tersebut telah dipakai dan menjadi bahasa baku dalam bahasa Arab ketika al-al-Qur`รขn diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.. Kemudian kata itu dijadikan nama abadi bagi Kitab Suci umat Islam.
Adapun secara terminologis, pengertian al-Qur`รขn adalah sebagai disebutkan berikut ini.
a. Menurut Ali al-Shabuni (wft. 1390 H.), al-Qur`รขn adalah kalam Allรขh yang bernilai muโjizat yang diturunkan kepada nabi terakhir (Khรขtam al-anbiyรข` = ุฎุงุชู ุงูุฃูุจูุงุก) dengan perantara Malaikat Jibril as. yang tertulis pada Mushhaf, diriwayatkan secara mutawatir, dan bacaannya termasuk ibadah, yang diawali dengan surat al-Fatihah dan ditutup dengan surat al-Nas.
b. Al-Suyuthi menerangkan, bahwa al-Qur`รฃn adalah kalam Allรขh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang tidak ditandingi oleh penentangnya walau hanya sekadar berupa satu surat.
c. Menurut Mannaโ al-Qathan, al-Qur`รขn adalah kalam Allรขh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang bacaannya dianggap sebagai ibadah.
d. Menurut Kamaluddin Marzuki, al-Qur`รคn adalah kalam Allรขh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang bacaannya adalah bernilai ibadah, yang susunan kata dan isinya merupakan muโjizat, termaktub dalam suatu Mushhaf dan dinukil secara mutawatir.
e. Drs. H. Basrah Lubis menulis, bahwa ai-Qur`รขn adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dengan perantara Malaikat Jibril as. dan sebagal pedoman hidup bagi umat manusia.
f. Menurut para ahil Ushul Fiqh, al-Qur`รฃn adalah nama bagi keseluruhan al-Qur`รขn dan nama bagi suku-sukunya. Maka dengan demikian satu ayat pun darinya bisa disebut al-Qur`รฃn.
g. Para Ahli Kalam memberikan batasan al-Qur`รขn dengan menyatakan, bahwa al-Qur`รฃn adalah kalam azali yang menetap pada zat Allรขh yang senantiasa bergerak (tak pernah diam) dan tak pernah ditimpa musibah.
h. Para ahli agama (Ahli Ushul) berpendapat, bahwa al-Qur`รฃn adalah nama bagi kalam Allรขh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. yang ditulis dalam Mushhaf.
i. Ikhtlshar penulis, al-Qur`รขn adalah Kalam Allรขh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai rasul terakhir di akhir zaman, (ada yang) melalui Malaikat Jibril as. yang dalam bentuknya sekarang termaktub dengan jelas dalam Mushhaf โUtsmani dengan menggunakan bahasa Arab, keseluruhannya merupakan muโjizat, yang sampai pada kita selaku umatnya dengan jalan mutawatir, jika dibaca maka bacaannya dinilai ibadah, baik dalam shalat maupun lainnya, dan dihukum kafir orang yang mengingkarinya.
Secara sederhana dapat dirumuskan bahwa ciri al-Qur`รขn adalah:
1) Kalam Allรขh (ููุงู ุงููู)
2) Diturunkan kepada Nabi Muhammad (ุงูู ูุฒู ุนูู ู ุญู ุฏ)
3) Dengan (tidak semua) peraritara Jibril as.
4) Menggunakan (sesuai) bahasa Arab (ุจูุณุงู ุนุฑุจูู)
5) Merupakan muโjizat (ุงูู ุนุฌุฒ)
6) Bacaannya dinilai ibadah (ุงูู ุชุนุจุฏ ุจุชูุงูุชู)
7) Berdasarkan rlwayat mutawatir (ุงูู ุชูุงุชุฑ)
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas, maka kita pun telah sampai pada pemahaman bahwa kalam Allรขh yang diturunkan kepada para nabi selain Nabi Muhammad saw. tidak dapat disebut sebagal al-Qur`รขn. Begitu pula firman (kalam) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. tetapi membacanya tidak termasuk kategori ibadah, maka ia bukan al-Qur`รขn, tetapi hanya disebut sebagai Hadits Qudsi.
2. Nama-nama Al-Qurรขn
Wahyu Allรขh yang diturunkan sebagai kitab terakhir diberi nama yang termasyhur, yakni al-Qur`รขn yang berarti โbacaanโ. Nama-nama lain yang dimllikinya cukup banyak. Antara lain adalah:
a. Al-Kitab (ุงููุชุงุจ) atau Kitab Allรขh yang berarti โcatatanโ sebagaimana disebut dalam surat al-Baqarah ayat 2:
ุฐูู ุงููุชุงุจ ูุงุฑูุจ ููู ...
Dan dalam surat al-Anโรฃm ayat 114 Allรขh SWT. menyebutnya dengan nama tersebut:
.... ููู ุงูุฐู ุงูุฒู ุงูููู ุงููุชุงุจ ู ูุตููุง ...
b. Al-Furqan (ุงููุฑูุงู) yang berarti โpembedaโ (antara yang baik dan buruk) sebagai tersurat dalam surat al-Furqan ayat 1:
ุชุจุงุฑู ุงูุฐู ูุฒูู ุงููุฑูุงู ุนูู ุนุจุฏู ...
c. Al-Dzikr (ุงูุฐูุฑ) yang berarti โperingatanโ sebagai yang tercantum dalam firman Allรขh dalam surat al-Hijr ayat 9:
ุงูุง ูุญู ูุฒููุง ุงูุฐูุฑ ูุงูุง ูู ูุญุงูุธูู
d. Al-Qur`รฃn (ุงููุฑุงู) yang berarti โbacaanโ dan merupakan salah satu nama bagi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Nama lnilah yang paling terkenal dan dikenal baginya, serta paling sering disebut dalam al-Qur`รขn itu sendiri. Paling tidak sebanyak limapuluh kali kata ini disebut dalam al-Qur`รขn. Di antara pemakaian kata al-Qur`รขn sebagai salah satu nama bagi Wahyu terakhir adalah tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 185:
ุดูุฑ ุฑู ุถุงู ุงูุฐู ุงูุฒู ููู ุงููุฑุงู ...
Dalam surat al-Hijr ayat 87 juga terdapat kata al-Qurโรขn:
ูููุฏ ุงุชููุงู ุณุจุนุง ู ู ุงูู ุซุงูู ูุงููุฑุงู ุงูุนุธูู
Mengenai penggunaan kata al-Qur`รขn sebagal nama bagi Kitab al-Qurรขn tersebut dapat diperhatikan dalam ayat-ayat berikut ini. Yakni ayat 88 surat al-lsrรฃ, ayat 2 surat Thรขhรข, ayat 6 surat al-Naml, ayat 29 surat al-Ahqaf, ayat 77 surat al-Waqiโah, ayat 21 surat al-Hasyr dan ayat 23 surat al-Dahr.
e. Al-Tanzil (ุงูุชูุฒูู) yang berarti โyang diturunkanโ, tersebut dalam surat as-Syuโarรฃ ayat 192:
ูุงูู ูุชูุฒูู ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู
Di samping nama-nama di atas masih banyak nama yang diberikan kepada al-Qur`รขn, seperti mushhhaf, kalam, dan sebagainya. Menurut al-Zarkasyi, Abu al-Maโali al-โAzizi ibn โAbd al-Malik bahkan menjelaskan bahwa al-Qur`รฃn mempunyai 55 nama.
1) Kalam Allรขh (ููุงู ุงููู)
2) Diturunkan kepada Nabi Muhammad (ุงูู ูุฒู ุนูู ู ุญู ุฏ)
3) Dengan (tidak semua) peraritara Jibril as.
4) Menggunakan (sesuai) bahasa Arab (ุจูุณุงู ุนุฑุจูู)
5) Merupakan muโjizat (ุงูู ุนุฌุฒ)
6) Bacaannya dinilai ibadah (ุงูู ุชุนุจุฏ ุจุชูุงูุชู)
7) Berdasarkan rlwayat mutawatir (ุงูู ุชูุงุชุฑ)
Dengan memperhatikan beberapa definisi di atas, maka kita pun telah sampai pada pemahaman bahwa kalam Allรขh yang diturunkan kepada para nabi selain Nabi Muhammad saw. tidak dapat disebut sebagal al-Qur`รขn. Begitu pula firman (kalam) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. tetapi membacanya tidak termasuk kategori ibadah, maka ia bukan al-Qur`รขn, tetapi hanya disebut sebagai Hadits Qudsi.
2. Nama-nama Al-Qurรขn
Wahyu Allรขh yang diturunkan sebagai kitab terakhir diberi nama yang termasyhur, yakni al-Qur`รขn yang berarti โbacaanโ. Nama-nama lain yang dimllikinya cukup banyak. Antara lain adalah:
a. Al-Kitab (ุงููุชุงุจ) atau Kitab Allรขh yang berarti โcatatanโ sebagaimana disebut dalam surat al-Baqarah ayat 2:
ุฐูู ุงููุชุงุจ ูุงุฑูุจ ููู ...
Dan dalam surat al-Anโรฃm ayat 114 Allรขh SWT. menyebutnya dengan nama tersebut:
.... ููู ุงูุฐู ุงูุฒู ุงูููู ุงููุชุงุจ ู ูุตููุง ...
b. Al-Furqan (ุงููุฑูุงู) yang berarti โpembedaโ (antara yang baik dan buruk) sebagai tersurat dalam surat al-Furqan ayat 1:
ุชุจุงุฑู ุงูุฐู ูุฒูู ุงููุฑูุงู ุนูู ุนุจุฏู ...
c. Al-Dzikr (ุงูุฐูุฑ) yang berarti โperingatanโ sebagai yang tercantum dalam firman Allรขh dalam surat al-Hijr ayat 9:
ุงูุง ูุญู ูุฒููุง ุงูุฐูุฑ ูุงูุง ูู ูุญุงูุธูู
d. Al-Qur`รฃn (ุงููุฑุงู) yang berarti โbacaanโ dan merupakan salah satu nama bagi kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Nama lnilah yang paling terkenal dan dikenal baginya, serta paling sering disebut dalam al-Qur`รขn itu sendiri. Paling tidak sebanyak limapuluh kali kata ini disebut dalam al-Qur`รขn. Di antara pemakaian kata al-Qur`รขn sebagai salah satu nama bagi Wahyu terakhir adalah tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 185:
ุดูุฑ ุฑู ุถุงู ุงูุฐู ุงูุฒู ููู ุงููุฑุงู ...
Dalam surat al-Hijr ayat 87 juga terdapat kata al-Qurโรขn:
ูููุฏ ุงุชููุงู ุณุจุนุง ู ู ุงูู ุซุงูู ูุงููุฑุงู ุงูุนุธูู
Mengenai penggunaan kata al-Qur`รขn sebagal nama bagi Kitab al-Qurรขn tersebut dapat diperhatikan dalam ayat-ayat berikut ini. Yakni ayat 88 surat al-lsrรฃ, ayat 2 surat Thรขhรข, ayat 6 surat al-Naml, ayat 29 surat al-Ahqaf, ayat 77 surat al-Waqiโah, ayat 21 surat al-Hasyr dan ayat 23 surat al-Dahr.
e. Al-Tanzil (ุงูุชูุฒูู) yang berarti โyang diturunkanโ, tersebut dalam surat as-Syuโarรฃ ayat 192:
ูุงูู ูุชูุฒูู ุฑุจ ุงูุนุงูู ูู
Di samping nama-nama di atas masih banyak nama yang diberikan kepada al-Qur`รขn, seperti mushhhaf, kalam, dan sebagainya. Menurut al-Zarkasyi, Abu al-Maโali al-โAzizi ibn โAbd al-Malik bahkan menjelaskan bahwa al-Qur`รฃn mempunyai 55 nama.
B. KEDUDUKAN AL-QURโAN DAN FUNGSINYA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Nabi Muhammad ibn โAbd Allรขh saw. diangkat sebagai rasul dilengkapi dengan tugas-tugas yang disertai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya. Petunjuk-petunjuk tersebut secara lengkap termuat dalam al-Qur`รขn. sebagai alat untuk memahami dan menerima ajaran Islam. Agama Islam mengajak manusia agar menjadi umat pilihan, yakni umat yang sempurna lahir-batin, mampu berrkomunikasi dengan Tuhannya dan dengan sesamanya, juga dirinya sendiri. Oleh karena itu manusia berhajat kepada hal-hal yang sangat bermanfaโat bagi kehidupannya. Dan sebagai umat Islam, al-Qur`รขnlah yang perlu mendapat perhatian dalam kehidupan mereka.
1. Kedudukan al-Qurโรกn
Sebagai wahyu terakhir al-Qur`รขn mempunyai banyak kedudukan bagi kehidupah manusia. Antara lain adalah:
a. Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam; bahwa al-Qur`รขn merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Hal ini didasari oleh firman Allรขh dalam surat an-Nisa` ayat 105:
ุงููููุง ููุฒููููููุข ุงููููููู ุงููููุชูุงุจู ุจูุงูุญูููู ููุชูุญูููู ู ุจููููู ุงููููุงุณู ูุจู ูุข ุงูุฑูููู ุงููู ู ...
b. Sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Allรขh berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 185:
ุดูููุฑู ุฑูู ูุถูุงูู ุงูููุฐูู ุงูููุฒููู ููููู ุงููููุฑูุขูู ููุฏูู ููููููุงุณู ...
Dalam surat al-Isra` ayat 9 Allรขh berfirman:
ุงูููู ูุฐูุง ุงููููุฑูุขูู ููููุฏูู ูููููุชูู ูููู ุงูููููู ู ...
c. Sebagai nasehat, obat, hidayah dan rahmat bagi orang-orang beriman, sebagai difirmankan dalam surat Yunus ayat 57:
ููุขุงููููููุง ุงููููุงุณู ููุฏู ุฌูุขุกูุชูููู ู ู ูููุนูุธูุฉู ู ููู ุฑูุจููููู ู ููุดูููุขุกู ููู ูุง ููู ุงูุตููุฏููุฑู ููููุฏูู ููุฑููุญู ูุฉู ููููู ูุคูู ูููููู ...
d. Sebagai penyampai berita gembira bagi orang-orang beriman. Berkaitan dengan hal ini Allรขh berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 97:
.... ููููุฏูู ููุจูุดูุฑูู ููููู ูุคูู ูููููู
Baca pula surat an-Naml ayat 2, an-Nahl ayat 89 dan 102, al-Ahqaf ayat 12, Yunus ayat 64, az-Zumar ayat 17, dan sebagainya.
e. Sebagai penawar hati (Syifaโ = ุดูุงุก) bagi crang yanรง rnembaca dan mempe!jarl islnya hingga mendapat ketenangar den ketenteraman. Skala rasionalnya adalah bahwa orang yang membaca ayat-ayat berarti ia mengadakan komunikasi dengan Allรขh. Berkomunikasi dengan Allรขh SWT. disebut dengan terma dzikr. Dan selalu berdzikir kepada Allรขh SWT. telah dijanjikan akan mendapat ketenangan hati, insya Allรขh. Keterangan selanjutnya dapat dibaca surat al-Raโd ayat 28:
.... ุงููุงู ุจูุฐูููุฑู ุงูููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุงูููููููุจู ...
2. Fungsi al-Qur`รขn
Keberadaan al-Qur`รขn sebagai wahyu terakhir mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. untuk membenarkan atau menjadi saksi kebenaran (mushaddiq = ู ุตุฏูู) bagi kitab-kitab sebelumnya. Misalnya dalam keterangan firman Allah dalam surat an-Nisa` ayat 105:
ููุฒูู ุนููู ุงููุชุงุจ ุจุงูุญูู ู ุตุฏููุง ูู ุง ุจูู ูุฏูู ูุงูุฒู ุงูุชูุฑูุฉ ูุงูุงูุฌูู ...
b. untuk menjadi tuntunan (imam) bagi umat yang beriman sebagai layaknya Taurat menjadi imam sekaligus rahmat bagi pengikut Nabi Musa as. Keterangan ini tersebut dalam firman Allรขh pada surat Hud ayat 17 sebagai berikut:
ุงูู ู ูุงู ุนูู ุจูููุฉ ู ู ุฑุจููู ููุชููู ุดุงูุฏ ู ูู ูู ู ูุจูู ูุชุงุจ ู ูุณู ุงู ุงู ุง ูุฑุญู ุฉ ...
c. untuk menjadi cahaya (nur) yang mampu menerangi kegelapan alam pikir manusia hingga mereka mampu melihat kebenaran dan menyingkirkan kebatilan. Fungsi ini tersurat dalam surat an-Nisa` ayat 174:
..... ูุงูุฒููุข ุงูููู ููุฑุง ู ุจููุง
d. untuk menegur dan memperingatkan manusia agar senantiasa berada pada jalan yang tidak sesat demi menggapai kebahagiaan yang haqiqi, yaitu surga. Fungsi ini sesuai dengan salah satu nama al-Qur`รขn, yakni ad-Dzikr (ุงูุฐูุฑ). Bacalah surat ar-Raโd ayat 28, atau surat al-Hijr ayat 9.
e. Untuk memberi dan menyampaikan berita kepada manusia, bahwa setelah kematian ada kehidupan yang abadi. Siapa pun yang berbuat kebajikan di dunia, maka ia niscaya akan memperoleh kesenangan di akhirat, dan barangsiapa berlaku jahat di dunia, niscaya ia akan memperoleh kesengsaraan di akhirat kelak. Fungsi ini dikenal dengan istilah basyir dan nadzir (ุจุดูุฑ ููุฐูุฑ). Surat Fushilat ayat 3 dan 4 menjelaskan demikian:
(Kitab yangdijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan โฆ.)
Wa Allรขhu aโlam bi al-shawรขb
Nabi Muhammad ibn โAbd Allรขh saw. diangkat sebagai rasul dilengkapi dengan tugas-tugas yang disertai dengan petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaannya. Petunjuk-petunjuk tersebut secara lengkap termuat dalam al-Qur`รขn. sebagai alat untuk memahami dan menerima ajaran Islam. Agama Islam mengajak manusia agar menjadi umat pilihan, yakni umat yang sempurna lahir-batin, mampu berrkomunikasi dengan Tuhannya dan dengan sesamanya, juga dirinya sendiri. Oleh karena itu manusia berhajat kepada hal-hal yang sangat bermanfaโat bagi kehidupannya. Dan sebagai umat Islam, al-Qur`รขnlah yang perlu mendapat perhatian dalam kehidupan mereka.
1. Kedudukan al-Qurโรกn
Sebagai wahyu terakhir al-Qur`รขn mempunyai banyak kedudukan bagi kehidupah manusia. Antara lain adalah:
a. Sebagai sumber dari segala sumber hukum Islam; bahwa al-Qur`รขn merupakan sumber hukum Islam yang pertama dan utama. Hal ini didasari oleh firman Allรขh dalam surat an-Nisa` ayat 105:
ุงููููุง ููุฒููููููุข ุงููููููู ุงููููุชูุงุจู ุจูุงูุญูููู ููุชูุญูููู ู ุจููููู ุงููููุงุณู ูุจู ูุข ุงูุฑูููู ุงููู ู ...
b. Sebagai pedoman dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Allรขh berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 185:
ุดูููุฑู ุฑูู ูุถูุงูู ุงูููุฐูู ุงูููุฒููู ููููู ุงููููุฑูุขูู ููุฏูู ููููููุงุณู ...
Dalam surat al-Isra` ayat 9 Allรขh berfirman:
ุงูููู ูุฐูุง ุงููููุฑูุขูู ููููุฏูู ูููููุชูู ูููู ุงูููููู ู ...
c. Sebagai nasehat, obat, hidayah dan rahmat bagi orang-orang beriman, sebagai difirmankan dalam surat Yunus ayat 57:
ููุขุงููููููุง ุงููููุงุณู ููุฏู ุฌูุขุกูุชูููู ู ู ูููุนูุธูุฉู ู ููู ุฑูุจููููู ู ููุดูููุขุกู ููู ูุง ููู ุงูุตููุฏููุฑู ููููุฏูู ููุฑููุญู ูุฉู ููููู ูุคูู ูููููู ...
d. Sebagai penyampai berita gembira bagi orang-orang beriman. Berkaitan dengan hal ini Allรขh berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 97:
.... ููููุฏูู ููุจูุดูุฑูู ููููู ูุคูู ูููููู
Baca pula surat an-Naml ayat 2, an-Nahl ayat 89 dan 102, al-Ahqaf ayat 12, Yunus ayat 64, az-Zumar ayat 17, dan sebagainya.
e. Sebagai penawar hati (Syifaโ = ุดูุงุก) bagi crang yanรง rnembaca dan mempe!jarl islnya hingga mendapat ketenangar den ketenteraman. Skala rasionalnya adalah bahwa orang yang membaca ayat-ayat berarti ia mengadakan komunikasi dengan Allรขh. Berkomunikasi dengan Allรขh SWT. disebut dengan terma dzikr. Dan selalu berdzikir kepada Allรขh SWT. telah dijanjikan akan mendapat ketenangan hati, insya Allรขh. Keterangan selanjutnya dapat dibaca surat al-Raโd ayat 28:
.... ุงููุงู ุจูุฐูููุฑู ุงูููู ุชูุทูู ูุฆูููู ุงูููููููุจู ...
2. Fungsi al-Qur`รขn
Keberadaan al-Qur`รขn sebagai wahyu terakhir mempunyai beberapa fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. untuk membenarkan atau menjadi saksi kebenaran (mushaddiq = ู ุตุฏูู) bagi kitab-kitab sebelumnya. Misalnya dalam keterangan firman Allah dalam surat an-Nisa` ayat 105:
ููุฒูู ุนููู ุงููุชุงุจ ุจุงูุญูู ู ุตุฏููุง ูู ุง ุจูู ูุฏูู ูุงูุฒู ุงูุชูุฑูุฉ ูุงูุงูุฌูู ...
b. untuk menjadi tuntunan (imam) bagi umat yang beriman sebagai layaknya Taurat menjadi imam sekaligus rahmat bagi pengikut Nabi Musa as. Keterangan ini tersebut dalam firman Allรขh pada surat Hud ayat 17 sebagai berikut:
ุงูู ู ูุงู ุนูู ุจูููุฉ ู ู ุฑุจููู ููุชููู ุดุงูุฏ ู ูู ูู ู ูุจูู ูุชุงุจ ู ูุณู ุงู ุงู ุง ูุฑุญู ุฉ ...
c. untuk menjadi cahaya (nur) yang mampu menerangi kegelapan alam pikir manusia hingga mereka mampu melihat kebenaran dan menyingkirkan kebatilan. Fungsi ini tersurat dalam surat an-Nisa` ayat 174:
..... ูุงูุฒููุข ุงูููู ููุฑุง ู ุจููุง
d. untuk menegur dan memperingatkan manusia agar senantiasa berada pada jalan yang tidak sesat demi menggapai kebahagiaan yang haqiqi, yaitu surga. Fungsi ini sesuai dengan salah satu nama al-Qur`รขn, yakni ad-Dzikr (ุงูุฐูุฑ). Bacalah surat ar-Raโd ayat 28, atau surat al-Hijr ayat 9.
e. Untuk memberi dan menyampaikan berita kepada manusia, bahwa setelah kematian ada kehidupan yang abadi. Siapa pun yang berbuat kebajikan di dunia, maka ia niscaya akan memperoleh kesenangan di akhirat, dan barangsiapa berlaku jahat di dunia, niscaya ia akan memperoleh kesengsaraan di akhirat kelak. Fungsi ini dikenal dengan istilah basyir dan nadzir (ุจุดูุฑ ููุฐูุฑ). Surat Fushilat ayat 3 dan 4 menjelaskan demikian:
(Kitab yangdijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui, yang membawa berita gembira dan yang membawa peringatan โฆ.)
Wa Allรขhu aโlam bi al-shawรขb
Suwun pak ๐
BalasHapusSiwun pak syakur๐
BalasHapusMatur suwun pak
BalasHapusTerimakasih bapak๐
BalasHapusTerimakasih pak
BalasHapus
BalasHapusMatursuwun sanget ๐๐ป