Langsung ke konten utama

Ke-NU-an-MAKESTA-IPNU-IPPNU-2020

 

KE-NU-AN

Kajian Historis dan Ideologis

H. Mahlail Syakur Sf., M.Ag.



Pendahuluan

Nahdlatul ‘Ulamâ` (NU) merupakan fenomena yang unik, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia muslim. NU adalah organisasi yang memiliki pengikut yang besar jumlahnya, organisasi non-pemerintah paling besar yang masih bertahan dan mengakar di kalangan bawah hingga kini.

Nahdlatul ‘Ulamâ` (NU) pada awal pendirian ditulis dengan ejaan lama Nahdlatoel ‘Oelama. Secara harfiah Nahdlatul ‘Ulamâ` berarti kebangkitan orang-orang ‘alim (‘ulama`). Kata ‘ulama` di Indonesia --khususnya di Jawa—dipahami sebagai kumpulan (jam’iyyah) orang-orang ‘alim (cendekiawan muslim) dari pesantren. Dalam terma Nahdlatul Ulamâ kata ‘ulama` dikandung pengertian “para kyai kharismatik”. Dan dalam Qanun Asasi disebutkan bahwa NU adalah organisasi (jam’iyyah) yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni.

Menurut Deliar, NU didirikan sebagai reaksi atas kemenangan Ibnu Sa’ud di Hijaz tahun 1924. Sedangkan menurut pengamat lainnya seperti Geertz dan lainnya, NU lahir karena semangat juang kaum Santri dalam menghadapi kolonial Belanda, kemudian --menurut Ward, NU pernah-- menjadi salah satu partai yang paling kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.

Tulisan singkat ini selengkapnya dapat dibaca dalam link ke-NU-an ini.  

Atau baca pula di Presentasi ini



Makalah disampaikan dalam kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Ngembalrejo Kudus pada tanggal 30-31 Desember 2020/ 15-16 Jumadil Awwal 1442 H. di Aula TPQ al-Ma’roef Ngembalrejo Kudus.

*********

Daftar Rujukan:

 

Abdusshomad, Muhyiddin, Hujjah NU (Aqidah-Amaliah-Tradisi), Surabaya: Khalista, 2009.

Aboebakar, Sejarah Hidup K.H.A. Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar, Jakarta: Panitya Buku Peringatan, 1957.

Anggaran Dasar NU

As’ad, Aly, Ke-NU-an Buku Ketiga, Yogyakarta: Pengurus Wilayah Ma’arif Nahdlatul ‘Ulama DI Yogyakarta, 1980.

Al-Barsany, Noer Iskandar, Aktualisasi Paham Ahlussunnah Waljama’ah, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001.

al-Barsany, Noer Iskandar, Pemikiran Kalam Imam Abu Mansur Al-Maturidi (Perbandingan dengan Kalam Mu’tazilah dan al-Asy’ari), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.

Bruinessen, Martin van, NU: Tradisi, Relas-relasi Kuasa, dan Pencarian Wacana Baru, Yogyakarta: LKiS, 1999, cet. III.

Dhofier, Zamaksyari, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan hidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1983.

Fadeli, Soeleiman, Antologi Nu (Sejarah-Istilah-Amaliah-Uswah), Surabaya: Khalista, 2010.

Fahmi, Mohammad, “Pendidikan Aswaja NU dalam Konteks Pluralisme, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 01, 2013.

Geertz, Clifford, The Religion of Java, New York: the Free Pressoff Glencoe, 1960.  

Hasan, M. Nur, Ijtihad Politik NU, Yogyakarta: Manhaj, 2010.

Majalah al-Kisah, No 4/IV/2006, rubrik Sejarah; Harlah NU: Menghadang Langkah Wahabi.

Masyhuri, Aziz, NU dari Masa ke Masa, t.p: 1983.

Noer, Deliar, Pergerakan Moderen Islam di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1990, cet. V.

NU Online: https://islam.nu.or.id/post/read/16551/karakter-tawassuth-tawazun-i039tidal-dan-tasamuh-dalam-aswaja

Ramli, Muhammad Idrus, Bekal Pembela Ahlussunnah Wal-Jamaah (Menghadapi Radikalisme Salafi-Wahabi), Surabaya: Aswaja NU Center Jawa Timur, 2013.

Saifudddin, Ahmad Fedyani, Konflik dan Integrasi: Perbedaan Faham Agama Islam, Jakarta: Rajawali, 1986.

Siddiq, Achmad, Khittah Nahdliyyah, Surabaya: Khalista-LTNU, 2005, cet. Ke-3.

Siradj, Said Aqil, Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Lintas Sejarah, Yogyakarta: LKPSM, 1998.

Sitompul, Einar Martahan, NU dan Pancasila, Yogyakarta: LKiS, 2010.

Suharto, Yusuf, https://alif.id/read/yusuf-suharto/nahdlatul-ulama-tiga-kiai-jombang-pendiri-nu-b226044p/

Syakur Sf., Mahlail, et.al., Para Mu`assis NU, Semarang: LTN PWNU Jawa Tengah, 2020.

Syakur, Mahlail, Kajian Hadits Nabawi dalam NU, Jurnal Hermeneutik, Vol. 8, nomor 1 (Januari 2012).

Toha, As’ad, Pendidikan Aswaja dan Ke-Nu-an, Surabaya: PW LP Ma‟arif NU Jawa Timur, 1998.

Yunus, Mas’ud, dkk., Faham Keagamaan dan Ideologi Kenegaraan Nahdlatul Ulama’, Mojokerto: PCNU Mojokerto, 2006.  

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Status Hadits Menuntut Ilmu ke China - MS2F

HADITS TENTANG MENEUNTUT ILMU KE CHINA Tidak sedikit orang yang mencintai ilmu pengetahuan sehingga siap mencarinya meskipun hingga ke negeri China. Mereka umumnya termotivasi oleh hadits:  اطلبوا العلم ولو بالصين    Benarkah motivasi tersebut merupakan hadits?  Bagaimana status hadits tersebut?  Ikuti kajiannya di HADITS ini   ************************* Penulis: Mahlail Syakur Sf. (Dosen Ul-Ha FAI Unwahas Semarang, Ketua LTN PWNU Jawa Tengah)

Konsep Dasar Ilmu Fiqih - Mahlail Syakur Sf.

  KONSEP DASAR ILMU FIQIH DAN KAREKTERISTIKNYA Mahlail Syakur Sf., M.Ag. FAI Universitas Wahid Hasyim Semarang e-mail: syakur@unwahas.ac.id    Fiqih merupakan sistem norma atau aturan yang mengatur hubungan manusia dengan Allâh. Tujuan pembelajaran fiqih adalah untuk mengetahui pokok-pokok hukum Islam secara terperinci dan komprehensif. Fiqih merupakan salah satu cabang ilmu dalam Islam yang mempelajari hukum-hukum syari’at Islam atau aturan-aturan yang mengatur kehidupan umat Islam yang bersumber dari Al-Qur`ân dan Hadits. Ilmu fiqih sangat penting dalam Islam karena memberikan panduan kepada umat Islam tentang bagaimana menjalani kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama, baik melalui ibadah mahdlah maupun ghair mahdlah. Oleh karena itu, pemahaman yang baik tentang konsep dasar ilmu fiqih dan karakteristiknya sangatlah penting bagi siapapun yang hendak mempelajari ilmu fiqih.  Makalah singkat ini disusun sebagai berikut: Full Text 1.  ...

Terminologi al-Qur`an-Syakur

MENGENAL AL-QUR`ÂN (Terminologi dan Fungsi) oleh Mahlail Syakur Sf.     A. AL-QUR’AN DAN BEBERAPA NAMANYA Menggagas al-Qur`ân berarti mengajak pembaca untuk memahami wahyu terakhir yang hingga kini masih menuntut perhatian banyak kalangan untuk mengkajinya. Sebagai umat Islam tentu kita telah mengerti dan mengenal wahyu yang diturunkan kepada nabi terakhir, Muhammad saw. ibn ‘Abd Allâh, yakni al-Qur`ân. Namun kita perlu mengenal Iebih dekat lagi akan hakekatriya.  Apakah al-Qur`ân itu hanya sekadar bacaan, ataukah juga merupakan pedoman bagi orang beriman, atau bagi seluruh ummat manusia?  Bagaimanakah Ia diturunkan?  Nama apakah yang sebenarnya paling sesuai baginya?  Untuk apa ia diturunkan? Bagaimana kita harus mengetahui dan mempelajarinya?  1. Pengertian al-Qur`ân  Ditinjau dari segi bahasa, secara umum diketahui bahwa kata al-Qur’án (القران) berasal dari kata Qara`a (قرأ) yang merupakan isim musytaq dengan bentuk...