KE-NU-AN
Kajian Historis dan Ideologis
Pendahuluan
Nahdlatul ‘Ulamâ` (NU) merupakan fenomena yang unik, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia muslim. NU adalah organisasi yang memiliki pengikut yang besar jumlahnya, organisasi non-pemerintah paling besar yang masih bertahan dan mengakar di kalangan bawah hingga kini.
Nahdlatul ‘Ulamâ` (NU) pada awal pendirian ditulis dengan ejaan lama Nahdlatoel ‘Oelama. Secara harfiah Nahdlatul ‘Ulamâ` berarti kebangkitan orang-orang ‘alim (‘ulama`). Kata ‘ulama` di Indonesia --khususnya di Jawa—dipahami sebagai kumpulan (jam’iyyah) orang-orang ‘alim (cendekiawan muslim) dari pesantren. Dalam terma Nahdlatul Ulamâ kata ‘ulama` dikandung pengertian “para kyai kharismatik”. Dan dalam Qanun Asasi disebutkan bahwa NU adalah organisasi (jam’iyyah) yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni.
Menurut Deliar, NU didirikan sebagai reaksi atas kemenangan Ibnu Sa’ud di Hijaz tahun 1924. Sedangkan menurut pengamat lainnya seperti Geertz dan lainnya, NU lahir karena semangat juang kaum Santri dalam menghadapi kolonial Belanda, kemudian --menurut Ward, NU pernah-- menjadi salah satu partai yang paling kritis terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah.
Tulisan singkat ini selengkapnya dapat dibaca dalam link ke-NU-an ini.
Atau baca pula di Presentasi ini
Makalah disampaikan dalam kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA) yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting IPNU-IPPNU Ngembalrejo Kudus pada tanggal 30-31 Desember 2020/ 15-16 Jumadil Awwal 1442 H. di Aula TPQ al-Ma’roef Ngembalrejo Kudus.
*********
Daftar Rujukan:
Abdusshomad, Muhyiddin, Hujjah NU (Aqidah-Amaliah-Tradisi), Surabaya: Khalista, 2009.
Aboebakar, Sejarah Hidup K.H.A. Wahid Hasyim dan Karangan Tersiar, Jakarta: Panitya Buku Peringatan, 1957.
Anggaran Dasar NU
As’ad, Aly, Ke-NU-an Buku Ketiga, Yogyakarta: Pengurus Wilayah Ma’arif Nahdlatul ‘Ulama DI Yogyakarta, 1980.
Al-Barsany, Noer Iskandar, Aktualisasi Paham Ahlussunnah Waljama’ah, Jakarta: PT Raja Grafindo, 2001.
al-Barsany, Noer Iskandar, Pemikiran Kalam Imam Abu Mansur Al-Maturidi (Perbandingan dengan Kalam Mu’tazilah dan al-Asy’ari), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2001.
Bruinessen, Martin van, NU: Tradisi, Relas-relasi Kuasa, dan Pencarian Wacana Baru, Yogyakarta: LKiS, 1999, cet. III.
Dhofier, Zamaksyari, Tradisi Pesantren: Studi tentang Pandangan hidup Kiai, Jakarta: LP3ES, 1983.
Fadeli, Soeleiman, Antologi Nu (Sejarah-Istilah-Amaliah-Uswah), Surabaya: Khalista, 2010.
Fahmi, Mohammad, “Pendidikan Aswaja NU dalam Konteks Pluralisme”, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 01, 2013.
Geertz, Clifford, The Religion of Java, New York: the Free Pressoff Glencoe, 1960.
Hasan, M. Nur, Ijtihad Politik NU, Yogyakarta: Manhaj, 2010.
Majalah al-Kisah, No 4/IV/2006, rubrik Sejarah; Harlah NU: Menghadang Langkah Wahabi.
Masyhuri, Aziz, NU dari Masa ke Masa, t.p: 1983.
Noer, Deliar, Pergerakan Moderen Islam di Indonesia, Jakarta: LP3ES, 1990, cet. V.
NU Online: https://islam.nu.or.id/post/read/16551/karakter-tawassuth-tawazun-i039tidal-dan-tasamuh-dalam-aswaja
Ramli, Muhammad Idrus, Bekal Pembela Ahlussunnah Wal-Jamaah (Menghadapi Radikalisme Salafi-Wahabi), Surabaya: Aswaja NU Center Jawa Timur, 2013.
Saifudddin, Ahmad Fedyani, Konflik dan Integrasi: Perbedaan Faham Agama Islam, Jakarta: Rajawali, 1986.
Siddiq, Achmad, Khittah Nahdliyyah, Surabaya: Khalista-LTNU, 2005, cet. Ke-3.
Siradj, Said Aqil, Ahlussunnah Wal Jamaah dalam Lintas Sejarah, Yogyakarta: LKPSM, 1998.
Sitompul, Einar Martahan, NU dan Pancasila, Yogyakarta: LKiS, 2010.
Suharto, Yusuf, https://alif.id/read/yusuf-suharto/nahdlatul-ulama-tiga-kiai-jombang-pendiri-nu-b226044p/
Syakur Sf., Mahlail, et.al., Para Mu`assis NU, Semarang: LTN PWNU Jawa Tengah, 2020.
Syakur, Mahlail, Kajian Hadits Nabawi dalam NU, Jurnal Hermeneutik, Vol. 8, nomor 1 (Januari 2012).
Toha, As’ad, Pendidikan Aswaja dan Ke-Nu-an, Surabaya: PW LP Ma‟arif NU Jawa Timur, 1998.
Yunus, Mas’ud, dkk., Faham Keagamaan dan Ideologi Kenegaraan Nahdlatul Ulama’, Mojokerto: PCNU Mojokerto, 2006.
Komentar
Posting Komentar