METODE KODIFIKASI HADITS
Mahlail Syakur Sf.
Fakultas Agama Islam – Universitas Waahid Hasyim Semarang
e-mail: syakur@unwahas.ac.id
Kekurang-pahaman sebagian orang bahwa orang yang pertama kali menulis hadits adalah ibn Syihab az-Zuhri (w. 123 H.) telah diluruskan oleh para ahli ilmu hadits kontemporer seperti Prof., Dr. Muhammad Ajjaj al-Khathib dan Prof., Dr. Muhammad Mushthafa ‘Azami. Hal tersebut menurut hasil penelitian mutakhir terbukti bahwa tidak kurang dari 52 shahabat Nabi ra. memiliki catatan hadits yang mereka lakukan pada masa nabi saw. Bahkan al-Khathib menyatakan, bahwa orang yang pertama kali menulis hadits di hadapan Nabi saw. atas restu Beliau saw. adalah ‘Abd Allâh ibn ‘Amr ibn al-‘Ash (wf. 65. H.) yang tulisannya kemudian dikenal dengan Lampiran Yang Benar (as-Shahifah as-Shâdiqah = الصحيفة الصادقة). Dengan demikian az-Zuhri bukanlah orang yang pertama menulis hadits, tetapi orang yang pertama mengumpulkan tulisan-tulisan hadits.
Bedasarkan paparan singkat tulisan ini disusun berdasarkan masalah pokok:
- Bagaimana metode yang dipergunakan oleh para pengumpul hadits?
- Bagaimana cara dan ciri dari masing-masing kodifikator hadits?
Selengkapnya dapat dibaca di jurnal PEI tentang metode KODIFIKASI hadits ini.
Selamat membaca
Semoga bermanfa'at
Komentar
Posting Komentar