Ngaku Wong NU?
Sudah laaah ...!!??
Nggak usah lebay ngaku-ngaku ikut NU lah!!! , karena yang namanya ikut NU itu ya ikut kebijakan pimpinan NU. Sebab pimpinan NU adalah yang telah diputuskan oleh ijma' 'ulama NU melalui forum Muktamar NU atau Musyawarah Nasional, yang di sana tentu saja ada para sesepuh NU yang duduk dalam ```AHWA```.
Kalian yang saat ini ngaku-ngaku hanya mau ikut NU masa lalu, tidak mau ikut NU masa kini, adalah ```ALASAN KALIAN SAJA```.
Sebab, seandainya kalian hidup di masa para pendahulu NU pun, paling juga berada di barisan para penyinyir NU masa lalu. Tetap jadi penghujat Kyai-kyai NU pada zamannya.
NU sudah kenyang pengalaman dari masa ke masa dinyinyirin, difitnah oleh orang-orang yang ngaku NU. Sebab orang model kalian ini selalu ada dari masa ke masa.
* Jaman sekarang, jaman Kyai Said Aqil Siradj, pimpinan NU kalian tuduh syiah, liberal, sesat, kafir, dll.
* NU di zaman Kyai Hasyim Muzadi, juga kalian tuduh Syiah karena pembelaannya terhadap nuklir Iran. Dan di masa kepemimpinannya banyak mengirimkan mahasiswa ke Iran.
* NU zaman Gus Dur.. Apa lagi .... Kalian tuduh liberal, anthek Zionis, kafir, murtad, dsb. Bahkan ada yang tega bilang "buta mata dan buta hati" ... نعوذ بالله من ذلك
* NU zaman Kyai Achmad Shiddiq, pemimpinnya juga kalian tuduh keislamannya goyah karena menerima "PANCASILA" sebagai asas tunggal.
* NU zaman Mbah Bisri Syansuri kalian tuduh takut pada pemimpin yang dzolim karena justru memberhentikan Kyai Subhan Z.E. (pengurus PBNU yang paling vokal) mengritik orde baru, dan mau menerima fusi partai dan konsep floating mass.
* NU zaman Mbah K.H. Wahab Hasbullah, juga kalian tuduh PKI, karena beliau menerima "NASAKOM".
* NU zaman Hadlratus Syaikh Mbah Hasyim pun tidak luput kalian tuduh sebagai pro penjajah Jepang, Karena tidak ada komentar apalagi seruan pembelaan terhadap pemberontakan Kyai Zainul Mustofa. Juga karena beliau melalui Masyumi dan MIAI ikut memerintah rakyat menanam padi yang pada akhirnya padi digunakan oleh Jepang.
Sudah jelas kan?
Dari zamannya Mbah K.H. Hasyim sampai sekarang, para pimpinan NU sudah terbiasa kalian caci, kalian fitnah, bahkan kalian kafir-kafirkan.
Meski begitu, toh pimpinan kami tetap kalem dan adem-ayem, tidak malah ngompori kami untuk ngamuk teriak-teriak takbir, misuh-misuh saat ceramah, apalagi sampai menggerakkan kami untuk demo berjilid-jilid?
Itu semua bukan akhlaq NU, tuh?
Paling-paling kalau Kyai kami terpaksa marah, itupun dengan argumentasi yang jelas demi menjelaskan pada kalian yang selalu merasa benar sendiri.
NU bukanlah organisasi Islam yang keras, pemarah, pencaci, dan anti toleransi, karena NU dibangun oleh para pendirinya berdasarkan asas Islam rahmatan lil 'alamin (رحمة للعالمين). Menampakkan sisi Islam yang lembut penuh kasih, teduh mengayomi sehingga mudah diterima penduduk NUsantara ini.
#KamiNU
Aku bangga jadi Wong NU
Komentar
Posting Komentar